Potensi Kota Blitar

Potensi Kota Blitar

Investasi di Kabupaten Blitar

Sektor pariwisata Kabupaten dan Kota Blitar memiliki kemampuan untuk dikembangkan menjadi daerah wisata yang lebih kompetitif karena banyak atraksi wisata yang berharga di dalamnya.

Perluasan pariwisata tidak bisa hanya mengandalkan satu individu dalam kabupaten dan kota, tetapi juga dari beberapa pihak yang turut berpartisipasi untuk merawat dan melakukan perbaikan bagi aset di daerah mereka. Untuk itulah kami berharap ada bantuan dan partisipasi dari siapa saja yang peduli dengan sektor pariwisata di sekitar lingkungan anda agar bisa diperlihatkan secara luas kepada dunia.

Bagi siapa saja yang ingin mengirimkan profil pariwisata bisa menghubungi: [email protected]

Serang Beach Serang beach is located in Serang village, Panggungrejo sub-district, it ‘s about 40 Km from Blitar city. This beach is stunningly beautiful. The sea water has turquoise color and strong waves, typical of Indonesian south sea. Moreover, the greenish nuance is also can be found around the hill in the next side of the beach. The visitors who come to the beach can hike the cliff and fishing. In fact, there are numbers of fisherman who traditionally fishing the lobster and fishes. More info visit: www.eastjava.com

Tambakrejo Beach is located about 30 km from Blitar city, in Tambakrejo village, Wonotirto district. In this location, in every first Suro month (the new year in Java calendar) is performed a “Larung Sesaji” ceremony, and visited by thousands people from various areas. The south sea (Indonesia Ocean) waves splashing and the sunshine in the evening, make the situation feel peaceful. It is compatible for the townsman who had bored with the metropolitan life. They can enjoy the natural beach with its beautiful waves and beautiful sunset. The visitor can…

Karangsari Agro Tourism Karangsari Village, Regency of Sukorejo, Blitar is become popular because of the Star Fruit (Belimbing). What makes this star fruit become so famous is coming from the size, which has jumbo size, and it has sweeter taste than commonly star fruit, with tempting light yellow. While doing devotional visit to Bung Karno graveyard, you can spend your time visiting Karangsari village and buy the star fruit as a gift. While enjoying the atmosphere at Karangsari village you can also see the star fruit’s tree over the road,…

Tambakrejo Beach Tambakrejo Beach is located about 30 km from Blitar city, in Tambakrejo village, Wonotirto district. In this location, in every first Suro month (the new year in Java calendar) is performed a “Larung Sesaji” ceremony, and visited by thousands people from various areas. The south sea (Indonesia Ocean) waves splashing and the sunshine in the evening, make the situation feel peaceful. It is compatible for the townsman who had bored with the metropolitan life. They can enjoy the natural beach with its beautiful waves and beautiful sunset. The…

Pernah kepikiran punya website sendiri? Entah itu untuk blog pribadi, portofolio, atau bisnis kecil-kecilan, membuat website kini semakin mudah. Kamu tidak perlu menjadi seorang programmer handal untuk mewujudkannya.

Apa itu Web Programming?

Web programming adalah proses pembuatan dan pengembangan website. Bayangkan website seperti sebuah rumah. HTML adalah struktur rumah (dinding, atap), CSS adalah dekorasi rumah (warna, font, tata letak), dan JavaScript adalah fitur-fitur interaktif di dalam rumah (lampu yang bisa menyala, pintu yang bisa dibuka-tutup).

Komponen Utama Sebuah Website:

Bagaimana Website Bekerja?

Ketika kamu mengetik alamat website di browser, komputermu akan mengirimkan permintaan (request) ke server. Server kemudian akan memproses permintaan tersebut dan mengirimkan kembali halaman web yang kamu minta dalam bentuk kode HTML, CSS, dan JavaScript. Browsermu akan menerjemahkan kode-kode tersebut dan menampilkannya di layar.

Langkah Pertama Menjadi Web Developer:

Membuat website sendiri itu menyenangkan dan tidak sesulit yang dibayangkan. Dengan kesabaran dan latihan yang konsisten, kamu bisa menciptakan website yang menarik dan fungsional. Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, mulai petualanganmu di dunia web programming!

Pada fase “kepemimpinan” Djoko Kandung, atau Adipati Ariyo Blitar III, pada sekitar tahun 1723 dan di bawah Kerajaan Kartasura Hadiningrat pimpinan Raja Amangkurat, Blitar jatuh ke tangan penjajah Belanda. Karena Raja Amangkurat menghadiahkan Blitar sebagai daerah kekuasaannya kepada Belanda yang dianggap telah berjasa membantu Amangkurat dalam perang saudara termasuk perang dengan Ariyo Blitar III yang berupaya merebut kekuasaannya. Blitar pun kemudian beralih kedalam genggaman kekuasaan Belanda, yang sekaligus mengakhiri eksistensi Kadipaten Blitar sebagai daerah pradikan. Penjajahan di Blitar berlangsung dalam suasana serba menyedihkan karena memakan banyak korban, baik nyawa maupun harta dan akhirnya rakyat Blitar pun kemudian bersatu padu dan bahu membahu melakukan berbagai bentuk perlawanan kepada Belanda. Dan untuk meredam perlawanan rakyat Blitar, pada tahun 1906 pemerintahan kolonial Belanda mengeluarkan sebuah Staatsblad van Nederlandche Indie Tahun 1906 Nomor 150 tanggal 1 April 1906, yang isinya adalah menetapkan pembentukan Gemeente Blitar. Momentum pembentukan Gemeente Blitar inilah yang kemudian dikukuhkan sebagai hari lahirnya Kota Blitar. Pada tahun itu juga dibentuk beberapa kota lain di Indonesia antara lain kota Batavia, Buitenzorg, Bandoeng, Cheribon, Magelang Semarang, Madioen, Blitar, Malang, Surabaja dan Pasoeroean.Pada tahun 1928, Kota Blitar pernah menjadi Kota Karisidenan dengan nama "Residen Blitar", dan berdasarkan Stb. Tahun 1928 Nomor 497 Gemeente Blitar ditetapkan kembali. Pada tahun 1930, Kotaparaja Blitar sudah memiliki lambang daerah sendiri. Lambang itu bergambar sebuah gunung dan Candi Penataran, dengan latar belakang gambar berwarna kuning kecoklatan di belakang gambar gunung –yang diyakini menggambarkan Gunung Kelud dan berwarna biru di belakang gambar Candi Penataran. Alasan yang mendasarinya adalah Blitar selama ini identik dengan Candi Penataran dan Gunung Kelud. Sehingga, tanpa melihat kondisi geografis, lambang Kotapraja Blitar pun mengikuti identitas itu. Pada tahun 1942, Jepang berhasil menduduki Kota Blitar dan istilah Gementee Blitar berubah menjadi “Blitar Shi”, yang diperkuat dengan produk hukum yang bernama Osamu Seerai. Di masa ini, penjajah Jepang menggunakan isu sebagai saudara tua bangsa Indonesia, Kota Blitar pun masih belum berhenti dari pergolakan. Bukti yang paling hebat, adalah pemberontakan PETA Blitar, yang dipimpin Soedancho Suprijadi. Pemberontakan yang terjadi pada tanggal 14 Februari 1945 itu, merupakan perlawanan yang paling dahsyat atas kependudukan Jepang di Indonesia yang dipicu dari rasa empati serta kepedulian para tentara PETA atas siksaan –baik lahir maupun batin- yang dialami rakyat Indonesia oleh penjajah Jepang. Konon kabarnya, menurut Cindy Adams di dalam otobiografi Bung Karno, pada tanggal 14 Februari 1945 itu pula, Soeprijadi dan kawan-kawan sebelum melakukan pemberontakan, sempat berdiskusi tentang rencana pemberontakan ini dengan Ir. Soekarno yang ketika itu tengah berkunjung ke Ndalem Gebang. Namun Soekarno ketika itu tidak memberikan dukungan secara nyata karena Soekarno beranggapan lebih penting untuk mempertahankan eksistensi pasukan PETA sebagai salah satu komponen penting perjuangan memperebutkan kemerdekaan. Di luar pemberontakan yang fenomenal itu, untuk kali pertamanya di bumi pertiwi ini Sang Saka Merah Putih berkibar. Adalah Partohardjono, salah seorang anggota pasukan Suprijadi, yang mengibarkan Sang Merah Putih di tiang bendera yang berada di seberang asrama PETA. Kini tiang bendera itu berada di dalam kompleks TMP Raden Widjaya, yang dikenal pula sebagai Monumen Potlot.Pemberontakan PETA ini walaupun dari sisi kejadiannya terlihat kurang efektif karena hanya berlangsung dalam beberapa jam dan mengakibatkan tertangkapnya hampir seluruh anggota pasukan PETA yang memberontak, kecuali Suprijadi, namun dari sisi dampak yang ditimbulkan peristiwa ini telah mampu membuka mata dunia dan menggoreskan tinta emas dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia karena peristiwa tersebut merupakan satu-satunya pemberontakan yang dilakukan oleh tentara didikan Jepang. Beberapa saat setelah pemberontakan PETA Blitar, tepatnya tanggal 17 Agustus 1945, Soekarno – Hata memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Rakyat Kota Blitar pun menyambutnya dengan gembira. Sebab, hal inilah yang ditunggu-tunggu dan justru itulah yang sebetulnya menjadi cita-cita perjuangan warga Kota Blitar selama ini. Karena itu, rakyat Kota Blitar segera mengikrarkan diri berada di bawah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Sebagai bukti keabsahan keberadaan Kota Blitar dalam Republik Indonesia, Pemerintah mengeluarkan Undang-undang Nomor 22 Tahun 1945 tentang perubahan nama “Blitar Shi” menjadi "Kota Blitar".

Seperti diketahui, menurut sejumlah buku sejarah, terutama buku Bale Latar, Blitar didirikan pada sekitar abad ke-15. Nilasuwarna atau Gusti Sudomo, anak dari Adipati Wilatika Tuban, adalah orang kepercayaan Kerajaan Majapahit, yang diyakini sebagai tokoh yang mbabat alas. Sesuai dengan sejarahnya, Blitar dahulu adalah hamparan hutan yang masih belum terjamah manusia. Nilasuwarna, ketika itu, mengemban tugas dari Majapahit untuk menumpas pasukan Tartar yang bersembunyi di dalam hutan selatan (Blitar dan sekitarnya). Sebab, bala tentara Tartar itu telah melakukan sejumlah pemberontakan yang dapat mengancam eksistensi Kerajaan Majapahit. Singkat cerita, Nilasuwarna pun telah berhasil menunaikan tugasnya dengan baik Bala pasukan Tartar yang bersembunyi di hutan selatan, dapat dikalahkan.Sebagai imbalan atas jasa-jasanya, oleh Majapahit, Nilasuwarna diberikan hadiah untuk mengelola hutan selatan, yakni medan perang yang dipergunakannya melawan bala tentara Tartar yang telah berhasil dia taklukkan. Lebih daripada itu, Nilasuwarna kemudian juga dianugerahi gelar Adipati Ariyo Blitar I dengan daerah kekuasaan di hutan selatan. Kawasan hutan selatan inilah yang dalam perjalanannya kemudian dinamakan oleh Adipati Ariyo Blitar I sebagai Balitar (Bali Tartar). Nama tersebut adalah sebagai tanda atau pangenget untuk mengenang keberhasilannya menaklukkan hutan tersebut. Sejak itu, Adipati Ariyo Blitar I mulai menjalankan kepemimpinan di bawah Kerajaan Majapahit dengan baik. Dia menikah dengan Gutri atau Dewi Rayung Wulan, dan dianugerahi anak Djoko Kandung. Namun, di tengah perjalanan kepemimpinan Ariyo Blitar I, terjadi sebuah pemberontakan yang dilakukan oleh Ki Sengguruh Kinareja, yang tidak lain adalah Patih Kadipaten Blitar sendiri. Ki Sengguruh pun berhasil merebut kekuasaan dari tangan Adipati Ariyo Blitar I, yang dalam pertempuran dengan Sengguruh dikabarkan tewas. Selanjutnya Sengguruh memimpin Kadipaten Blitar dengan gelar Adipati Ariyo Blitar II. Selain itu, dia juga bermaksud menikahi Dewi Rayungwulan. Mengetahui bahwa ayah kandungnya (Adipati Ariyo Blitar I) dibunuh oleh Sengguruh atau Adipati Ariyo Blitar II maka Djoko Kandung pun membuat perhitungan. Dia kemudian melaksanakan pemberontakan atas Ariyo Blitar II, dan berhasil. Djoko Kandung kemudian dianugerahi gelar Adipati Ariyo Blitar III. Namun sayangnya dalam sejarah tercatat bahwa Joko Kandung tidak pernah mau menerima tahta itu, kendati secara de facto dia tetap memimpin warga Kadipaten Blitar.

Beredar unggahan video di media sosial Twitter yang mengklaim bahwa lagu Indonesia Raya dinyanyikan dalam bahasa Jepang saat kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Jepang. Akun tersebut juga menambahkan bahwa peristiwa tersebut sangat heroik dan kita sebagai warga Indonesia seharusnya turut bangga.

Faktanya, video lagu Indonesia Raya yang dinyanyikan dalam bahasa Jepang tersebut tidak benar. Video serupa ditemukan dalam kanal YouTube Sekretariat Presiden, dan pada video asli tersebut ditunjukkan upacara penyambutan Presiden Jokowi oleh Perdana Menteri Jepang Kishida Fumio. Dalam upacara penyambutan tersebut sekelompok marching band hanya memainkan instrumen lagu Indonesia Raya saja, tanpa disertai nyanyian.

https://turnbackhoax.id/2022/08/05/salah-lagu-indonesia-raya-dinyanyikan-dalam-bahasa-jepang-saat-kunjungan-jokowi-ke-jepang/

https://www.youtube.com/watch?v=dQf6BMwWwK0

Penjelasan:Beredar sebuah informasi yang mengeklaim bumi mengalami radiasi pancaran cahaya kosmik. Dikatakan juga antara jam 00.30 pagi hingga 03.30 pagi bumi akan menghadapi radiasi paling tinggi. Pesan tersebut juga mengimbau untuk mematikan ponsel, laptop, dan perangkat elektronik lain karena dapat terkena efek radiasi yang membahayakan tubuh.

Faktanya, klaim bumi mengalami radiasi pancaran paling tinggi cahaya kosmik merupakan klaim yang keliru. Dikutip dari liputan6.com, pesan berantai yang sama pernah beredar pada 2011, 2012, dan 2016. Saat itu disebutkan sinar kosmik Mars akan masuk ke Bumi. Thomas Djamaluddin saat menjabat sebagai Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) menyatakan bahwa informasi tersebut adalah hoaks lama yang didaur ulang. Lebih lanjut, ia menjelaskan radiasi kosmik merupakan radiasi berbagai panjang dari luar bumi. Radiasi itu ada setiap saat dan terlalu kecil untuk berdampak bagi bumi.

Sumber:https://www.liputan6.com/cek-fakta/read/5592217/cek-fakta-tidak-benar-bumi-alami-radiasi-pancaran-paling-tinggi-cahaya-kosmik?page=3

Beredar unggahan video di media sosial Facebook berjudul “Sambo tewas di tempat, aparat langsung tembak mati” pada 27 Maret 2023. Salah satu dari potongan video tersebut menampilkan aparat kepolisian sedang mengelilingi seseorang yang tidur di jalan dan mengeklaim bahwa itu adalah Ferdy Sambo yang merupakan terpidana mati kasus pembunuhan Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat.

Berdasarkan hasil penelusurancekfakta.tempo.co, video berisi klaim Ferdy Sambo ditembak mati oleh aparat adalah keliru. Potongan gambar pada awal video tersebut bukan Ferdy Sambo saat dihukum mati. Faktanya, gambar tersebut merupakan proses rekonstruksi oleh Kepolisian Daerah Metro Jaya atas kecelakaan maut yang menewaskan salah seorang mahasiswa Universitas Indonesia (UI) Hasya Atallah Syaputra di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan.

https://cekfakta.tempo.co/fakta/2214/keliru-video-berisi-klaim-aparat-tembak-mati-ferdy-sambo

https://www.kominfo.go.id/content/detail/48273/disinformasi-video-aparat-tembak-mati-ferdy-sambo/0/laporan_isu_hoaks

Beredar melalui media sosial Facebook, informasi seputar adanya bantuan dari pemerintah periode Januari 2023 yang disalurkan melalui aplikasi DANA senilai Rp2 juta. Menurut narasi yang beredar, jika ingin mendapat bantuan tersebut masyarakat diminta untuk mengklik link yang disematkan.

Namun setelah ditelusuri lebih lanjut, diketahui jika bantuan tersebut adalah palsu alias hoaks. Melansir dari Kompas.com, pihak DANA Indonesia menyatakan jika link yang disematkan pada narasi tersebut berpotensi adanya percobaan phishing.

Corporate Communications DANA Indonesia, Fransisca K Widyasari mengimbau masyarakat agar berhati-hati terhadap segala bentuk informasi yang mencatut DANA Indonesia, dan mencari segala bentuk informasi terkait DANA Indonesia melalui platform-platform resmi atau terverifikasi.

Berdasar pada seluruh referensi, bantuan pemerintah senilai Rp2 juta yang disalurkan melalui DANA Indonesia tidak benar adanya. Unggahan yang beredar di Facebook tersebut masuk ke dalam hoaks dengan kategori misleading content atau konten yang menyesatkan.

https://www.kompas.com/cekfakta/read/2023/01/17/080100782/-hoaks-saldo-dana-rp-2-juta-dari-pemerintah-pada-januari-2023

Asia adalah pusat domestikasi kambing. Diperkirakan domestikasi ternak kambing terjadi 9.000 sampai 11.000 tahun yang lalu. Kambing merupakan hewan ternak yang pertama kali dijinakkan atau nomor dua setelah anjing. Nenek moyang ternak kambing tersebut diyakini berasal dari hewan bezoar atau kambing jinak (C. aegragus hircus) yang merupakan subspecies dari Capra aegragus (kambing liar aegragus).

Para ahli menggolongkan ternak kambing menjadi 6 kelompok, yaitu berdasarkan daerah asal, kegunaan, ukuran tubuh, bentuk telinga, panjang telinga, serta tanduk. Penggolongan berdasarkan daerah asal memberi petunjuk kemampuan adaptasi terhadap iklim dan kondisi lingkungan tertentu. Berdasarkan kegunaannya, kambing diklasifikasikan atas produk yang dihasilkan, yaitu susu (kambing perah), daging (kambing potong), dan bulu (khasmier).

Perbedaan ukuran tubuh kambing umumnya ditentukan dengan menggunakan tinggi pundak. Dengan cara ini kambing digolongkan menjadi tiga kelompok, yaitu kelompok besar (di atas 65 cm), kecil (51-65 cm), dan kerdil atau mini (<50 cm). Kambing kelompok besar (berat tubuh 20-63 kg) untuk produksi daging dan/atau susu. Kelompok kecil (berat tubuh 19-37 kg) dan kelompok mini (berat tubuh 18-25 kg) dipelihara untuk produksi daging. Bentuk telinganya digolongkan berdasarkan daun telinga (terbuka lebar atau melipat) dan ukuran panjang telinga (pendek, sedang, dan panjang) yang sangat spesifik untuk setiap breed tertentu. Bentuk telinga sering menjadi faktor yang mempengaruhi harga ternak bersangkutan. Hal yang sama juga terjadi pada tanduk yang digolongkan menjadi panjang, pendek, atau tidak bertanduk.

Kambing merupakan bagian penting dari sistem usahatani bagi sebagian petani gurem di Indonesia, bahkan di beberapa negara Asia. Di Indonesia, populasi kambing terbanyak terdapat di Sumatera dan Jawa – Madura (83 persen) dipelihara oleh mereka yang memiliki lahan terbatas, bahkan tidak mempunyai lahan seperti para buruh atau penggarap. Sebaliknya di negara maju, telah menjadi industri pertanian yang mendatangkan devisa, berbasis pada padang penggembalaan (pastura) dengan penguasaan lahan yang luas dan jumlah pemilikan ternak yang besar.

Jenis kamibing ternakan yang ada atau pernah ada di Indonesia, di antaranya sebagai berikut.

a)      Kambing kacang

Kambing kacang banyak dijumpai di Indonesia, Malaysia, dan Thailand bagian selatan. Asal mula kambing kacang tidak diketahui secara pasti. Indonesia dan Malaysia sama-sama menyatakan bahwa kambing kacang adalah kambing lokal masing-masing. Kambing kacang berukuran kecil dan pendek, telinga kecil dan tegak, lehernya pendek, serta badan bagian belakang meninggi. Jantan dan betina kambing kacang bertanduk dengan tinggi badan 55-65 cm. Adapun berat badan dewasa untuk kambing jantan sekitar 25 kg, sedangkan berat badan betina 20 kg.

b)      Kambing Etawa

Kambing etawa atau disebut juga kambing Jamnapari adalah kambing yang didatangkan dari India. Tinggi kambing jantan berkisar antara 90 sentimeter hingga 127 sentimeter dan yang betina hanya mencapai 92 sentimeter. Bobot yang jantan bisa mencapai 91 kilogram, sedangkan betina hanya mencapai 63 kilogram. Telinganya panjang dan terkulai ke bawah. Dahi dan hidungnya cembung. Baik jantan maupun betina bertanduk pendek. Kambing jenis ini mampu menghasilkan susu hingga tiga liter per hari.

c)      Kambing Peranakan Etawa

Kambing PE (Peranakan Etawa) merupakan hasil persilangan antara kambing etawa dari India yang memiliki iklim tropis/subtropis dan kering dengan kambing kacang. Dengan demikian kambing PE telah beradaptasi dengan baik pada lingkungan Indonesia. Menurut tipenya, kambing PE termasuk kambing dwiguna yaitu penghasil daging dan susu. Kambing PE menghasilkan susu rata-rata 1 liter/hari/ekor.

Kambing PE memiliki ciri-ciri atau morfologi yang tidak jauh berbeda dengan kambing etawa, yaitu postur tubuh yang besar, telinga panjang menggantung, muka cembung, dan bulu di bagian paha belakang yang panjang. Kambing PE betina berukuran relatif lebih besar dibanding kambing lokal lainnya dan memiliki puting yang panjang.

Kambing ini memiliki jambul di daerah dahi dan hidung khusus untuk jantan, warna rambut yang khas yaitu hitam atau coklat hanya pada bagian kepala sampai leher dan putih diseluruh tubuh, memiliki gelambir, tanduk yang kecil, telinga yang panjang 20-25 cm dan melipat keluar. Tinggi badan kambing PE dewasa antara 60-120 cm, dan berat badan dewasa antara 25-100 kg. Selain itu, kambing PE memiliki kemampuan adaptasi yang lebih baik terhadap lingkungan yang kurang menguntungkan.

d)      Kambing Marica

Kambing marica adalah hasil  adaptasi  kambing  kacang yang dibudidayakan secara turun-temurun  dan berkembang   biak di Provinsi Sulawesi Selatan. Umumnya ukuran tubuh kambing marica lebih kecil dari kambing kacang.

e)      Kambing Kosta

Kambing Kosta didapatkan dari persilangan kambing Kacang dan kambing Khasmir banyak ditemukan di sekitar Jakarta dan Banten.

Kambing Kosta yang sangat cocok untuk kategori pedaging ini memiliki tubuh relatif sedang, bertanduk dan berbulu pendek, dan hidung yang cenderung rata. Kambing Kosta memiliki ciri khas yang mudah dikenali, yaitu adanya motif garis sejajar di kiri dan kanan muka kambing. Berat badan bervariasi sekitar 20-46,5 kg/ekor.

f)       Kambing Gembrong

Kambing Gembrong merupakan salah satu jenis kambing yang hampir punah. Berasal dari pulau Bali, terutama Kabupaten Karangasem, kambing Gembrong sekilas dilihat mirip dengan anjing karena bulunya yang sangat lebat. Kambing Gembrong ini bisa didapatkan dengan menyilangkan kambing Khasmir dengan kambing Turki.Ciri-ciri kambing Gembrong berbeda antara kambing jantan dengan kambing betina. Kambing jantan berbulu panjang, lebat, dan cenderung mengilap yang tumbuh dari kepala hingga ekor. Saking lebatnya, kambing Gembrong jantan kesulitan untuk melihat, karena bulunya bisa menutupi matanya. Untuk kambing betina, ciri-cirinya lebih mirip kambing Kacang dengan bagian bawah perut melebar, tanduk pendek, dan bulu yang pendek. Warna kambing Gembrong umumnya berwarna putih, cokelat, atau cokelat muda.

g)      Kambing Boer

Kambing boer adalah kambing yang berasal dari Afrika Selatan. Kata "Boer" artinya petani. Kambing boer merupakan kambing pedaging yang sesungguhnya karena pertumbuhannya sangat cepat. Kambing ini pada umur lima hingga enam bulan sudah dapat mencapai berat 35 – 45 kg, dengan rataan pertambahan berat tubuh antara 0,02 – 0,04 kg per hari. Keragaman ini tergantung pada banyaknya susu dari induk dan ransum pakan sehari-harinya. Kambing boer jantan akan tumbuh dengan berat badan 120 – 150 kg pada saat dewasa (umur 2-3 tahun), sedangkan Betina dewasa (umur 2-3 tahun) akan mempunyai berat 80 – 90 kg. Boer betina maupun jantan keduanya bertanduk. Dibandingkan dengan kambing perah lokal, persentase daging pada karkas kambing boer jauh lebih tinggi dan mencapai 40% – 50% dari berat tubuhnya.

Kambing boer dapat dikenali dengan mudah dari tubuhnya yang lebar, panjang, dalam, berbulu putih, berkaki pendek, berhidung cembung, bertelinga panjang menggantung, berkepala warna coklat kemerahan atau coklat muda hingga coklat tua. Beberapa kambing boer memiliki garis putih ke bawah di wajahnya. Kulitnya berwarna coklat yang melindungi dirinya dari kanker kulit akibat sengatan sinar matahari langsung. Kambing ini sangat suka berjemur di siang hari.

Kambing boer dapat hidup pada suhu lingkungan yang ekstrem, mulai dari suhu sangat dingin (-25 derajat celcius) hingga sangat panas (43 derajat celcius) dan mudah beradaptasi terhadap perubahan suhu lingkungan. Secara alamiah mereka adalah hewan yang suka meramban sehingga lebih menyukai daun-daunan, tanaman semak daripada rumput.

h)      Kambing Bligon/Jawa Randu

Kambing Jawarandu memiliki nama lain Bligon, Gumbolo, Koplo dan Kacukan. Kambing jawarandu ini merupakan hasil perkawinan Kambing Peranakan Ettawa (PE) dengan kambing lokal (kambing kacang biasanya). Dimana sifat fisiknya lebih dominan kearah kambing kacang. Kambing Jawarandu mempunyai beberapa keunggulan dibandingkan Kambing Kacang. Berat badan kambing Jawarandu jantan bisa mencapai lebih dari 40 kg, Selain itu kambing Jawarandu menghasilkan susu lebih banyak dibandingkan kambing kacang. Sehingga kambing jawarandu termasuk kambing dwiguna. Kambing jawarandu memiliki temperamen yang gesit dan lincah. Kambing ini mudah diternakkan di Indonesia karena sudah mampu beradaptasi dilingkungan tropis serta pemberian makannya tidak pilih-pilih.

Ukuran tubuh kambing jawarandu lebih kecil daripada kambing peranakan etawah, Moncongnya lancip, jantan dan betina sama-sama memiliki tanduk (lurus atau kesamping), telinganya menggantung atau terkulai serta tidak melipat, Panjang kaki sedang dan bulu kaki panjang maupun pendek, bobot lahirnya sekitar 1,5 sampai 2 kg. Kambing ini berbulu hitam, coklat, coklat tua, coklat belang putih, sawo matang atau kombinasi dari berbagai warna tersebut. Kambing jawarandu mampu tumbuh 50 sampai 100 g/hari.

Kambing unggul boerka  merupakan hasil persilangan pejantan boer (tipe pedaging) dengan induk kambing kacang (tipe prolifik, beranak banyak). Kambing hasil silangan ini lebih unggul dibanding kambing lokal. Pertumbuhannya cepat, bobot tubuhnya lebih besar, dan daya adaptasi terhadap lingkungan tropik basah pun sangat baik.

Kambing boerka  rata-rata memiliki bobot lahir 42 persen lebih berat dibanding kambing kacang. Bobot lahir anak jantan cenderung lebih tinggi dibanding anak betina. Sejak disapih (umur 3 bulan) hingga dewasa (di atas 18 bulan), bobot tubuh kambing boerka  jantan rata-rata lebih tinggi 36-45 persen. Untuk boerka  betina lebih tinggi 26-40 persen dibanding kambing kacang. Pada umur 12-18 bulan, kambing boerka  jantan mencapai bobot tubuh 26-36 kg atau memenuhi persyaratan ekspor. Dengan demikian, kambing boerka  berpotensi dikembangkan secara komersial untuk tujuan ekspor.

Tingkat pertumbuhan anak kambing boerka  pra sapih rata-rata 118 g/hari, jauh lebih tinggi dibanding anak kambing kacang yang hanya 52-70 g/hari. Laju pertumbuhan kambing boerka  selama pasca sapih juga lebih tinggi dibanding kambing kacang. Pada umur 3-6 bulan, misalnya, laju pertumbuhan kambing boerka  lebih tinggi rata-rata 42 persen dibanding kambing kacang. Laju pertumbuhan yang lebih tinggi memungkinkan kambing boerka  mencapai bobot potong pada umur yang lebih muda.

j)       Kambing Boerawa/Boereta

Kambing Boerawa merupakan jenis kambing hasil persilangan antara kambing Boer jantan dan kambing Peranakan Etawa (PE) betina. Kambing Boerawa saat ini telah berkembang biak dan menjadi salah satu komoditi ternak unggulan di berbagai provinsi di Indonesia. Postur tubuh kambing ini cukup tinggi dan relatif besar. Pertambahan berat badan dapat mencapai 100-150 gram per hari dan mencapai berat potong sekitar 30-40 kg pada umur 12 bulan. Persentase karkas cukup tiggi, yaitu 48-50%.

Kambing Boerawa memiliki ciri kambing Boer dengan kambing PE sebagai tetuanya. Penampilan kambing Boerawa lebih mirip dengan kambing PE namun telinganya lebih pendek daripada kambing PE dengan profil muka yang sedikit cembung. Selain itu, kambing Boerawa juga memiliki badan yang lebih besar dan padat daripada kambing PE sehinggga jumlah daging yang dihasilkan lebih banyak. Kambing Boerawa memiliki beberapa keunggulan antara lain pertumbuhannya yang tinggi yaitu 0,17 kg/hari. Bobot lahir kambing Boerawa mencapai 3,7 kg dengan pertambahan bobot tubuh mencapai 0,17 kg/hari. Bobot tubuh kambing Boerawa umur 8 bulan dapat mencapai 40 kg.

k)      Kambing Saanen

Kambing saanen merupakan kambing yang berasal dari lembah Saanen, Swiss bagian barat dimana kambing saanen ini merupakan salah satu jenis kambing terbesar di Swiss serta sudah tercata sebagai penghasil susu kambing yang terkenal di dunia. Namun sangat disayangkan, Kambing ini cukup sulit jika harus dikembangkan di wilayah tropis karena memiliki kepekaan terhadap matahari. Oleh sebab itu di Indonesia jenis kambing ini  dalam perkembanganya disilangkan lagi dengan jenis kambing lain yang lebih resisten terhadap cuaca tropis dan tetap diberi nama kambing saanen, salah satu persilangan yang cocok dengan kambing saanen antara kambing peranakan etawa.

Kambing ini tergolong dalam kategori kambing perah yang mampu menghasilkan susu yang cukup banyak, bila dirata-rata kambing ini mampu menghasilkan susu kurang lebih 3,8 liter untuk perharinya, dalam susu tersebut terdapat kandungan lemak hingga 2,5% hingga 3%. Untuk bisa menghasilkan susu yang mempunyai kandungan berkualitas biasanya para peternak memberinya makanan berupa rumput, jerami, biji-bijian dan minuman kira-kira setidak sedikit 3 liter air perharinya.

Ciri-ciri kambing Saanen diantaranya berbulu pendek berwarna putih atau krim dengan titik hitam di hidung, telinga dan di kelenjar susu. Hidungnya lurus dan muka berupa segitiga. Telinganya sederhana dan tegak ke sebelah dan ke depan. Ekornya tipis dan pendek. Jantan dan betinanya bertanduk. Berat dewasa 68-91 kg (Jantan) dan 36kg - 63kg (Betina), tinggi ideal kambing ini 81 cm dengan berat 61 kg, di saat tingginya 94 cm beratnya 81 kg.

l)       Kambing Toggenburg

Kambing Toggenburg merupakan kambing yang telah berkembangbiak dan dibudidayakan di wilayah Toggenburg, Swiss. Kambing Toggenburg merupakan kambing hasil keturunan dari kambing Alpine yang berasal dari Inggris. Kambing Toggenburg merupakan salah satu jenis kambing tertua yang dibudidayakan untuk dimanfaatkan susunya. Kambing Toggenburg sangat produktif. Pada usia 7-8 bulan betina kambing Toggenburg sudah mampu berproduksi. Hal ini menjadi kelebihan tersendiri jika memilih kambing Toggenburg untuk dijadikan kambing perah karena setelah lepas sapih kita hanya perlu menunggu sekitar 10 bulan agar kambing bisa memproduksi susu. Hal ini lebih cepat dibandingkan dengan jenis kambing lainnya.

Kambing perah ini memiliki warna seragam dan jarang yang memiliki beberapa warna sekaligus dalam satu tubuh. Warnanya mulia dari coklat keuningan sampai coklat tua gelap. Pada bagian kepala memiliki warna putih demikian juga pada bagian telinga dan kakinya ( mulai dari bagian lutut ke bawah ). Kambing ini memiliki tanda putih yang berbeda: telinga putih dengan bercak gelap di tengah; dua garis putih di wajah dari atas masing-masing mata untuk moncong; kaki belakang putih dari hocks untuk kuku; kaki depan dari lutut ke bawah putih dengan garis gelap di bawah lutut diterima , sebuah segitiga putih di kedua sisi ekor.

m)   Kambing Alpinee

Kambing Alpine adalah kambing asli yang berasal dari pegunungan Alpen di Swiss. Akan tetapi, kambing Alpine menyebar di seluruh dataran di Eropa.  Kambing Alpine banyak diternakkan di Amerika Serikat. Kambing Alpine rata-rata memiliki warna bulu putih kekuning-kekuningan, hitam , coklat, kemerah-merahan atau warna tebing bahkan banyak juga warna kobinasi dari warna-warna yang ada di atas. Kambing Alpine berukuran lebih besar jika dibandingkan dengan kambing Swiss asli.

Kambing Alpine merupakan salah satu kambing yang memiliki ukuran tubuh yang besar jika dibandingkan dengan jenis kambing lainnya. Kambing Alpine jantan dapat mencapai ukuran 34-40 inci saat berdiri. Sedangkan pada kambing Alpine betina memiliki ukuran atau postur tubuh yang juga besar yakni tidak kurang dari 30 inchi saat berdiri. Selain memiliki ukuran tubuh yang tinggi dana besar, berat kambing Alpine juga tinggi. Untuk kambing Alpine pejantan sendiri memiliki ukuran berat yang tidak kurang dari 170 kg. Sedangkan pada kambing Alpine betina dapat mencapai berat tubuh tidak kurang dari 135 kg pada betina dewasa. Kambing Alpine juga merupakan kambing yang bersifat adaptif atau memiliki sifat yang mampu bertahan atau beradaptasi pada kondisi atau cuaca tertentu. Kambing Alpine dapat dengan mudah menyesuaikan dengan kondisi dan lingkungan apapun baik kondisi wilayah tersebut beriklim tropis maupun sedang.

n)      Kambing Nubian

Kambing Nubian merupakan kambing Afrika yang khusus digunakan sebagai kambing perah. Pada beberapa strain baik yang jantan maupun betina kambing ini bertanduk, tetapi ada juga strain yang tidak bertanduk. Warna bulu umumnya hitam, coklat dan bulunya pendek mengkilap. Garis muka sedikit cembung dan telinga agak panjang menggantung.

Kota Blitar adalah merupakan kota yang terkenal karena keberadaan makam Proklamator dan Presiden Pertama Republik Indonesia Ir. Soekarno. Selain itu di Kota Blitar juga terdapat rumah tinggal masa kecil Ir. Soekarno yang dinamakan Istana Gebang. Dengan keberadaan dua tempat bersejarah tersebut menjadi magnet potensi wisata untuk para wisatawan datang dan berkunjung ke Kota Blitar. Melihat hal itu Kota Blitar merupakan kota yang dikenal karena nilai historisnya.

Kota Blitar merupakan kota dengan wilayah terkecil kedua di Jawa Timur dengan luasan 32,59 Km2. Kota Blitar secara astronomis terletak pada 112°14' - 112°28' Bujur Timur dan 8°2 - 8°8' Lintang Selatan. Kota Blitar dikelilingi oleh Kabupaten Blitar karena letaknya berada tepat di tengah Kabupaten Blitar. Secara konstelasi regional di Provinsi Jawa Timur, Kota Blitar terletak disisi tengah bagian selatan Jawa Timur dengan jarak dari ibu kota provinsi sekitar 197 km. Wilayah Kota Blitar berbatasan langsung dengan wilayah Kabupaten Blitar serta menjadi jalur penghubung sisi selatan antara wilayah Kota/Kab. Malang dengan wilayah Kota/Kab. yang ada di Karisidenan Kediri. Posisi Kota Blitar memberikan kontribusi pergerakan barang dan manusia yang tinggi pada wilayah tersebut. Hal ini memberikan konsekuensi pada distribusi barang dan jasa yang mengakibatkan perkembangan ekonomi di Kota Blitar.

Melihat kondisi geografis Kota Blitar secara letak dan minimnya SDA yang dimiliki oleh Kota Blitar, maka potensi yang dapat dikembangkan merupakan sumber daya manusianya (karya produk/jasa). Pengembangan perekonomian Kota Blitar difokuskan pada upaya peningkatan penyediaan fasilitas layanan dan jasa unggulan serta peningkatan pengetahuan dan keterampilan masyarakat. Hasil karya dan jasa masyarakat yang kemudian dijadikan sebagai potensi unggulan utama antara lain :

1.       Sektor Pariwisata (Wisata Makam & Museum Bung Karno)

2.       Sektor Perdagangan (Distribusi Produk Bahan Pokok dan Produk Agrikultur Area Blitar Raya)

3.       Sektor UMKM (Industri Makanan dan Kerajinan Tangan)

4.       Sektor Jasa Layanan (Pendidikan dan Kesehatan)